Senin, 16 Oktober 2017

Cerita Rekrutmen Guru Global Islamic School

Salam kebingungan, hari ini bingung karena punya tugas yang lumayan rumit. Aku bilang rumit karena aku newbie dalam bidang ini ahahaha. Kabar gembira kawan-kawan akhirnya aku diterima jadi guru Global Islamic School (GIS) 1 Condet, jangan lupa bilang apa? Al...ham...du..lillaaaaaaah hehe terima kasih banyak ya Allah. Nah di paragraf selanjutnya akan aku share cerita pengalamanku kemarin ketika mengkuti runutan tes di sekolah kece ini. Yuk!

Pagi hari 22 September 2017 aku memberanikan diri untuk kirim surat lamaran via e-mail ke GIS, dan kaget ketika sorenya ditelpon kemudian langsung ditawarin untuk ikut tahapan tes selanjutnya di hari Rabu tanggal 27 September 2017. Rada takut ketika bilang "bersedia" untuk ikut proses rekrutmen guru di sekolah itu hehe. Sebelumnya aku belum pernah ikutan tes sebagai guru sekolah, jadi dengan detail aku tanya kira-kira materi apa aja yang akan dites nanti. Ternyata untuk tahap pertama itu sebutannya tes tulis dan wawancara. Untuk tes tulis materinya agama, bahasa Inggris, sama bahasa Indonesia.

Tibalah hari Rabu aku sudah berangkat pakai kereta jam 05.18 tapi ternyata di tengah jalan hujan deras. Sampai di Stasiun Pasar Minggu aku terjebak hujan dan gak bisa kemana-mana berhubung gak ada angkot jadi hanya bergantung pada mamang ojol (ojek online). Tapi akibat hujan yang kencang dan gak kunjung reda orderan ojol pun gak ada yang nyangkut sama sekali huhu. Prediksi telat pun menghantui, akhirnya dengan ogah-ogahan aku pakai opang (ojek pangkalan) yang gak makein helm dan mantel ish ish ish.

Jam 7.53 aku sampai di lokasi haha cuma beberapa menit lagi tesnya di mulai, kompetitorku saat itu ada 8 orang peserta. Akhirnya seleksi pun dimulai, soal pertama yang disajikan adalah tentang pengetahuan Agama Islam. Soal ini sebanyak 50 soal, tingkat kesulitannya ya mirip-mirip dengan ujian Agama Islam tingkat SD yang biasa kita pelajari (rukun iman, rukun Islam, kisah nabi, melanjutkan doa, melanjutkan ayat dari surat tertentu) ya semacam itu lah tapi itu tergolong sulit buat orang macem aku mah hahaha.

Setelah selesai akhirnya santapan selanjutnya adalah soal bahasa Inggris sebanyak 120 soal (20 listening dan 100 soal pilihan ganda), nah untuk tingkat kesulitannya itu mirip-mirip dengan TOEFL gitu lah. Aku juga lemah di bahasa Inggris wkwk duh apa lah aku ini. Dan yang terakhir karena mereka butuh guru bahasa Indonesia jadi dikasih soal juga bahasa Indonesia, tingkat kesulitannya itu mirip dengan UN SMA atau soal SBMPTN (biasanya ini gak ada tapi kayaknya keberuntungan membayangi aku jadi dapet bonus soal wkwk).

Sambil mengerjakan soal satu-persatu peserta bergantian dipanggil untuk wawancara, sesi wawancara ini aku diwawancara tiga kali. Wawancara pertama itu tentang pendidikan (misal pengalaman kamu di bidang pendidikan, pengetahuan tentang kurikulum, sama handling siswa) berhubung pengalamanku nol besar jadi aku gak diwawancara tentang itu. Haha lagi-lagi beruntung mungkin ya karena aku cuma ngobrol-ngobrol biasa tentang pengalaman kerjaku yang lalu dan kuliahku yang sedang aku jalani saat ini.

Wawancara kedua itu tentang keislaman mu hahaha aku di sini sih super kalang kabut, ya tau lah ya kalian ku ini manusia macam apa. On the way terus hijrahnya tapi gak sampai-sampai ke tujuan (doain aku please hehe) di sesi ini kamu bener-bener ditanya tentang rukun Islam, rukun iman, hafalan surat pendek, hafalan doa sehari-hari, dan baca Al-Quran. Lumayan banyak ngobrol juga tentang cerita hidupmu dan tetep sih kaitannya dengan agama Islam. Bolak-balik gelengin kepala karena aku gak hafal doa atau surat yang ditanyain hehe. Setelah selesai tes tulis, wawancara terkahir yang dilakukan adalah dengan HRD. Ya apalagi urasannya dengan HRD kalau bukan tentang gaji, peraturan, dan pengembangan diri sebagai guru.

Lumayan lama tes seharian baru pulang jam 4 sore. Mereka bilang nanti kalau tahap ini lolos aku akan diundang lagi untuk tes selanjutnya yaitu microteaching tapi yang rada bikin aku khawatir adalah materinya ini dari mereka. Jadi sifatnya dadakan banget duh lagi-lagi aku ini bakal rendah diri karena Happy bukan guru yang bisa tiba-tiba lihai bikin RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan nyiapin media beserta segala macamnya.

Kamis jam 2 siang, aku ditelpon dan lolos ke microteaching katanya hahaha masih gak percaya terutama karena jawaban dan tingkah ketika wawancara agama Islamku hehe. Materi yang aku dapatkan adalah "membuat teks cara berhemat energi" dan bleng wkwk aku gak tau cara bikin RPP dan bikin media. Melek hampir semaleman untuk bikin RPP dan LKS (Lembar Kerja Siswa) karena aku yakin aku bisa tapi lambat banget, ah gak papa namanya juga belajar.

Jumat, 29 September 2017 aku akhirnya microteaching. Cuaca hari itu aman jadi aku gak rusuh di perjalanan. Ternyata dari 8 orang kemarin yang lanjut tahap microteaching ada 4 orang huhu makin deg-degan aja. Oke microteaching cuma dikasih waktu 15 menit, sebelumnya aku rada ragu buat berangkat karena badan udah mulai berontak minta istirahat. Edans euy 3 yang lainnya itu keren-keren secara mereka itu sarjana pendidikan dari jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) bahkan ada yang udah lulus S2 dari PGSD juga ckckckck eyke drop shaaayyyy haha. Tapi yaudahlah ya maju aja dulu dapet atau enggaknya mah itu udah masalah rejekinya atau bukan.

Setelah selesai microteaching kita berempat disuruh nunggu dan kemudian dua nama disebutkan, namaku dan satu orang lainnya. Duh shock haha ternyata aku maju lagi ke tahap selanjutnya, hari itu juga aku diwawancara oleh wakil direktur dari SD nya. Serius kali ini mah wawancaranya lama banget karena semua hal hampir ditanyain, ya 30 menit lebih lah ngobrol ini itu. Setelahnya seperti biasa aku disuruh nunggu kabar berikutnya, entah hari apa tapi mereka bilang paling lama satu minggu akan dikabari.

Minggu sore 30 September 2017, ditelpon suruh dateng ke sekolah buat tanda tangan kontrak. Yipiiiieeeee terkabul alhamdulillah insya Allah aku akan banyak belajar di sekolah ini. Karena memang dari niat awal aku minta pekerjaan yang mudah-mudahan bisa bikin aku rada beneran sedikitlah dari aku yang sekarang. Bismillah.