Selasa, 30 Juni 2015

Pengejar Mimpi (bag. 4)

Memasuki 29 Juni 2015 yang berarti list mimpiku sudah expired haha. 6 mimpi yang aku tulis akhirnya aku berhasil mewujudkan 3 mimpi. Ya lumayan lah sudah 50%. Nah 3 mimpi yang belum berhasil aku wujudkan akan masuk lagi ke kertas mimpi jilid 2 hehe. Dan semoga aja di kertas mimpi jilid 2 akan lebih banyak mimpi yang aku tulis dan berhasil aku wujudkan. Aamiin.

Ayo sini aku ceritakan mimpi terakhir yang berhasil aku wujudkan. "Naik gunung Semeru" haha mungkin bagi sebagian orang bilang mimpi macam apa sih itu Hap? Orang mah mimpi yang bla bla bla bla... Tapi buatku petualangan dan perjalanan naik gunung Semeru pantas dijadikan sebuah mimpi kok, dan harus diwujudkan tentunya.

9 Juni 2015
Hari ini hari terakhir processing di kantor, udah mengharap bisa pulang cepat ternyata malah ada shooting untuk "Muslim Corner" (buat isi salah satu segmen di Indonesia Morning Show). Haha karena gak terlibat langsung sebagai orang yang ngurus  jadi cuma wara wiri aja di floor kalau dibutuhkan jadi sudah siap sedia hehe. Sambil kepikiran keburu gak ya ngejar kereta jam 3 sore nanti.

Pulang kerja akhirnya jam setengah 12 sampai di rumah, langsung packing dan lanjut berangkat ke stasiun Pasar Senen. Keretaku jam 3 sore, 5 menit sebelumnya aku masih sempat mengejar kereta. Kemana perjalananku kali ini? Malang yang jadi tujuanku. Ini tempat terjauh yang aku pijaki sendiri haha akhirnya. Aku rindu duduk berlama-lama di dalam kereta. Menikmati kegiatan penumpang lain yang entah sedang apa, sesekali mengintip pemandangan di luar kereta, kembali membolak-balik halaman novel yang aku bawa sebagai bekal perjalanan, kembali menikmati makanan khas kereta restorasi hehe. Iya aku merindukan sebuah perjalanan dan perjuangan.

Tiket ke surga :D

"Kamu dimana? Berangkat sama siapa? Kabari kalau berangkat ya. Keretaku sampai jam 7 atau 8 an" sms aku kirim ke nomormu. Hanya ada balasan satu kali. Handphoneku bergetar

10 Juni 2015
Jam 8 pagi akhirnya kereta "Matarmaja" yang mengantarku masuk stasiun Malang. Tau rasanya? Seperti dalam mimpi. Ah padahal aku sedang dalam misi mewujudkan mimpi. Kadang lupa kalau aku sedang berjuang.

"Kamu dimana? Aku di dekat pintu keluar, plang ATM BNI" kembali aku kirim pesan singkat.
"Patung singa" sms masuk ke handphoneku.

Halo kota yang dikenal dengan klub sepak bola "Singo Edan" aku sudah sampai. Malang. Senang. Melangkahkan kaki, menyebrangi jalan menuju patung singa yang ada kamunya.

"Halo nda" salaman.

Makan nasi pecel. Enak. Aku pernah makan nasi pecel, tapi yang di Malang lebih enak.

Setelahnya berangkat ke Tumpang. Bikin surat dokter, tekanan darahmu tinggi. Pasti rokok dan kopi ya? Haha aku juga konsumsi keduanya. Begadang? Itu pekerjaanku. Baik-baik dan sehat-sehat ya, aku masih mau jumpa nda.

Belanja di pasar Tumpang. Maaf aku gak pernah belanja, kaku. Iya karena gak tau apa yang harus aku beli, sebenarnya aku lebih gak tau apa yang harus aku masak lebih tepatnya. Nanti di atas sana hehe. Maaf.

Packing, ini bagian yang paling aku suka. Aku jago packing, rapi. Menata peralatan dan perbekalan aku rapi, sayang hati berantakan haha.

Halo (bayangan) kamu

Naik motor dari Tumpang ke Ranupani haha aku gak ngebayangin adegan ini. Aku pikir aku bakalan naik jeep seperti yang sering aku baca di cerita perjalanan dari teman-teman pendaki atau yang pernah aku lihat di tv. Ternyata aku salah, ini lebih keren. Walau aku harus tahan pegel kaki dan perut, gak papalah seneng. Banget. Terima kasih.


Sampai Ranupani haha masih kaya mimpi. Cubit perut ternyata sakit, semoga bukan mimpi. Mendengarkan brief dari teman-teman relawan di pos pendaftaran. Seru banyak pelajaran, antusias lihat pendaki lain. Aku kuat gak ya? Kuat, kata hatiku.

"Makan dulu ya". rawon menjadi makanan pembuka sebelum menapak masuk jalur pendakian gunung Semeru. Berdegup terlampau kencang, pasti karena senang. Iya.

Kamu pimpin doa aku sukaaaaaaa sekali hihi, gak tau kenapa. Yesss masuk gerbang pendakian GUNUNG SEMERU. 5 jam perjalanan akhirnya sampai Ranukumbolo. Buka tenda, lagi-lagi gak bisa bantu. Aku gak ngerti cara pasang tenda. Buka trangia lagi-lagi cuma bisa melongo, aku lupa susunannya. Maaf lagi ya.

Masak air, bikin kopi. Masak nasi, bihun dan bakso kuah, lauknya kulit digoreng (aku baru tau makanan ini hehe, lucu. Itu namanya pangsit bukan ya? mirip). Setelahnya tidur.

11 Juni 2015
Subuh aku gak bangun, lebih milih tidur dan bangun siang. Cuci muka dan bengang bengong. Masak air dan bikin kopi. Goreng sosis dan aku lupa ngapain lagi hehe. Oh beresin tenda kemudian jalan-jalan. Berjemur, guling-guling di atas rerumputan, berteduh di rindang pohon. Turun lagi terus tidur siang. Haha ini lucu sekaligus sedih karena keonengan aku malah bikin kaki keselo dan bikin gak bisa jalan.

(katanya) wisatawan
Sinar matahari ini kaya aku, suka ngintip. Ngintipin kamu haha

"Udahlah jadi wisatawan aja, muncak bisa kapan-kapan" kata kamu. Sebenernya gak mau banget malah nangkring terus di Ranukumbolo, tapi ya gimana lagi. Aku mikirin di Jakarta harus langsung kerja. Kerja ku lari kesana-kemari, naik turun lantai 1 sampai 28, bolak balik floor dan ruang redaksi. Takut malah bikin bolos kerja. Akhirnya manut jadi wisatawan, makan tidur, foto, makan lagi, tidur lagi, foto lagi, kedinginan deh hahaha.

BoCi (BoboCiang)

12 Juni 2015
Kakiku udah lumayan banget, gak sakit lagi. Terus malah mikir harusnya kemarin paksain naik aja siapa tau malah sembuh kan. Pagi seperti biasa beresin tenda terus main. HORAAAAAY. Aku lihat tempat yang selama ini aku impikan sampai gak mau pulang rasanya tapi di sana dingin, aku gak kuat. Pengen nangis karena kedinginan hahaha. Itulah kenapa kalau di kantor aku jarang di ruang redaksi tapi malah kabur ke garden, lihat bintang di bawah sana.

Mimpiku sudah sah?
I MISS YOU BULMA DAN NABUL
Tanjakan Cinta - Ranukumbolo *nyoba motret pakai PANORAMA

Sore jam 3 akhirnya kita pulang, turun. Aku gak tau, gak bisa ngomong. Lebih banyak diam, bete. Bukan bete sama kamu, mungkin sedih karena aku bakal balik ke Jakarta. Aku masih ingin di sini, bareng. Tapi... yasudahlah.

Sekitar jam 7 malam kita sampai di Ranupani, akhirnya tidur di pos pendaftaran. Setelah bongkar carrier dan masak air untuk bikin susu dan kopi. Tidur.

13 Juni 2015
Bangun pagi terus bikin susu lagi, kemudian kembali packing. AH PULANG AKU GAK MAU! Walaupun aku curiga kamu sebaliknya hahahahaha.


Eh naik motor lagi, horeeeee. Seneng banget, terima kasih lagi. Aku sukaaaa hehe. Bromo halo Bromo diajak belok dulu, diajak naik motor trail (apa itu namanya aku gak tau haha). Suka lagiiii. Suka bangetssss. Bosen ya dengar kata suka dari aku, aku harus bilang apa lagi atuh? Haha. Oh iya jutaan kata TERIMA KASIH NDA.

Barisan Jeep
Masih ada TEMAN
Shine!

Jagoan ya kamu, motormu juga jagoan. Seneng deh punya jagoan (walaupun aku doang yang punya, apasih? tau ah gak ngerti). Cuma pengen bilang "Halo jagoan".

Pulang kembali ke stasiun Malang ngejar kereta, dan sedih. Gak nangis sih cuma terlampau bahagia sampai pedih mata aku rasanya. Terima kasih lagi dan lagi jagoan.

Tiket menuju masa depan

Keretaku kok lewat Surabaya? Padahal aku mau lagi lewat kota tempatmu dilahirkan. Aku ingin lihat tempat dimana jagoan tumbuh. Haha salam dulu, semoga kapan-kapan bisa main, entah dengan jagoan atau bukan. Salam.

14 Juni 2015
Kembali jadi kuli panggul. Salam dari tukang es nongnong kesayangan teman-teman timku haha.

kang es nongnong tim B IMS :D

YANG TERPENTING DARI PERJALANANKU KALI INI

AH KOK FOTOKU YANG INI MALAH JELEK! BETE :'(

Terima kasih banyaaaaaaak Nda sudah membantu mewujudkan mimpiku nomor 2. Ucapan terima kasihku sebanyak bintang di langit Ranukumbolo, sebanyak pasir di gunung Bromo, sebanyak sesuatu yang tak bisa terhitung.

3 HARI TUK SELAMANYA BY FLOAT PROJECT


Lewat sudah tiga hari tuk selamanya 
Dan kekallah detik detik di dalamnya
Tunggu sejuta rasa di hati 
Yang dulu diingkari
Mungkinkah cinta itu di sana 
Dua hati merekah

Bagai mimpi terwujud tak disadari
Kata hati tak semua didengarkan lagi
Waktu berpacu harap pun jadi 
Hasrat tuk memiliki 
Kini tersisa reka semata
Cara untuk kembali

Semula indah terasa 
Mereka seribu rencana
Mungkinkah hati miliki kembaran rasa
Semua henti di sana… percuma

Langit biru setiap liku jalan itu 
Akan selalu melukiskan kisah itu
Rindu yang kian terbendung lama 
Akan mencapai batasnya 
Terbuai indah kenangan baru
Sesal jadi menyatu

Segalanya tlah berlalu 
Semula indah terasa
Mereka seribu rencana
Rindu yang kian terbendung lama 
Tlah mencapai batasnya
Kini tersisa reka semata
Cara untuk kembali 

Semula indah terasa 
Mereka seribu rencana
Mungkinkah hati miliki kembaran rasa
Semua henti di sana… percuma 
Semua henti di sana… percuma 

Sabtu, 27 Juni 2015

Edisi Bul Brothers

Alohaaaa kalian anak nakal haha akhirnya punya satu slot buat ngebahas kalian. Bahas yang jelek-jelek aja lah ya karena baiknya cuma boleh di mata aku aja. Nanti kalo dibahas yang baik orang mau rebut kalian dari aku, huh. Aku kan gak mau orang kesayangannya direbut lagi sama orang lain #eaaaak langsung eneg pake g haha.

Awal mula kami bertemu adalah saat tes fisik eh belum deng karena tes fisiknya jamnya beda-beda. Yang terlihat paling strong adalah Cynthia (aka Bulma), setelahnya Nadin (aka Nabul), baru aku (Sabul bukan Cabul ya haha). Baru mulai deket pas mau berangkat ke Medan Operasi (Diksar MAHACITA UPI).

Waktu di lapangan kacamataku patah karena ketiban carrier yang beratnya hahaha segitu pokoknya. Nabul jadi selalu gandeng tangan aku biar gak nyasar haha lucu. Nabul berperan sebagai mata aku hihi makasih yaaaa love youuuu *jijik. Nabul dari seluruh siswa perempuan dia makannya paling cepet haha *ukuran badan gak nipu kan ya Bul? Haha.

Kalo Bulma hobinya selalu dapet suntikan semangat dari aku saat dia makan haha. Bulma makannya lama bangeeeeeets diemut disimpen di mulut kaga dikunyah-kunyah. Mukanya panik kalo disuruh makan nasi giliran materi survival disuruh makan daun beeuh ni anak makan paling cepet haha. Ari maneh cageur teu Bul? Haha.

Nah aku? Paling cengeng haha beol berdarah aja nangis. Kedinginan nangis, ngigaunya itu yang paling parah, ngigaunya gak ketulungan kemana-mana ngomongnya waktu tidur hahaha. Sambil nyanyi juga tidurnya aku mah, keceh kan? Haha. Aku satu-satunya siswa yang minta pulang karena udah gak kuat jalan (sampe ngesot di lapangan coy, beberapa senior manggil aku dengan nama UNGE Utel NGEsot hahanjiir) haha terbukti sudah aku orang paling lemah di angkatan aku. Bae lah...

Kenapa bisa jadi Bul Brothers? Karena kami bertiga namanya mengandung kata BUL. Cerita dibalik nama Nabul alias NAdia BULeud, artinya badan Nadin itu bulat haha dikata ukuran badan gak bisa nipu kok Bul hehe. Bulma alias BUdak Leutik MAmprang, tau artinya? artinya adalah dia ini anak kecil yang nyolot apa-apa dilawan wae sama ni bocah. Cerewet nanya ini nanya itu apa aja ditanya. Sampai pas kedinginan minta ditampar sama senior, anak yang aneh. Ada juga minta dipeluk Bul kalo kedinginan mah haha sambil dibikinin kopi. Hadeeeuh. Dan aku SApatu BULeud, artinya sepatu yang aku pake entah kenapa selalu banyak banget tanah yang nempel sampai si sepatunya gak kelihatan dan malah berbentuk bulat karena ketutup tanah hahaha. Cara jalanku emang gak asik banget, sering kesandung, sering nyangkut kakinya, sering kejedag jedug, dan yang paling sering adalah keseleo.

Nama NABUL dikasih sama Pak Indra. Kalau nama BULMA aku gak tau deh dikasih siapa lupa hehe kalau gak salah mah Pak Komeng gitu ya? Sementara nama aku SABUL yang ngasih Pak Eme. Dan BUL BROTHERS jadi sering disebut karena di lapangan bertiga selalu intil-intilan haha. Terima kasih senior kami jadi akrab jadi saudara hehe, susah dilawan bareng, senang dinikmati bareng. Keren!

Tentang mereka aku gak bisa cerita banyak. Cuma bisa dirasain aja. Semacam cinta dan sayang kalau terlalu banyak diomong jadi hambar haha. Nih mereka juaranya merasakan arti sebuah cinta dan kasih sayang. Kami bersahabat, kami berkeluarga, kami berbagi, kami hidup bersama. Kami BUL BROTHERS. Selamanya.

DOCKUMENTARY BUL BROTHERS

with my Bulma (pakai kamera analog disderi robo)
with my Nabul (pakai kamera analog disderi robo)
Sebelum pisahan KKN
Pokoknya harus muat stu frame!
BSN - Bulma Sabul Nabul
Kabur ninggalin pos KKN ahaha
Ngopi di tempat favorit Yellow Truck
Selamat jadi Sarjana Ekonomi Bulmaku
Mimpi ke Jepang jangan lupa ya
Triple S: Sabul Sarjana Sastra
Jepang we're coming
WIS SUDAH!
Para pengejar karier hehe
Sarjana Sastra - Sarjana Pariwisata - Sarjana Ekonomi

Itulah kami dari lain-lain jurusan tapi bisa bareng terus sampai lulus, BAHAGIA kata ini yang pantas mewakili kami. IRI HATI kata ini yang pantas untuk orang lain melihat keakraban kami hehe. I LOVE YOU GUYS. Kami masih cinta dengan makan dan kopi dan cinta pasangan kami masing-masing haha. Masih cinta main motor-motoran dan pulang menjelang pagi. Dasar anak nakal tapi tetap cerdas kok tenang aja. Kami tau cara mengelola semuanya :p

NYE NGE NYENG POTO DALAM KOTAK ALA KAMI

Januari 2014, sebelum Nabul pergi ke pulau Bintan
Juni 2014, edisi Ramadhan wkwkwk
Januari 2015, sebelum aku pindah ke Jakarta

Halo kalian yang pincang tanpa kehadiranku di Bandung, jangan sedih aku pun ngesot di Jakarta tanpa kalian. HAHA kapan ya bisa katemu lagi hampir setiap harinya huhu. Sukses ya kesayanganku kalian pasti berhasil mencapai puncak impian. Aamiin. I MISS YOU GUYS

Jumat, 26 Juni 2015

#mari

#mari melupakan hari terpahit di 6 September 2014
yang sukses bikin berat badanku jadi 40kg
sampai malu pulang ke rumah rasanya
kata ibu aku anak yang cemen
masalah begitu aja sampai harus habis badan
iya ibu benar aku anak cemen dan cengeng
sekarang? aku cuma tertawa mengingatnya
dan nyinyir banget ke diri sendiri
hahahahaha kocak

sebenarnya ini indah tapi #mari dibuang
9 Juni 2015 ini tempat terjauh yang kakiku pijak
Jawa Timur sampai juga aku di sana
modal nekat anak ibu ini
hanya beberapa hari di sana
aku jatuh di sejuta rasa yang aku bikin sendiri
sejuta rasa yang gak aku tau apa artinya
11 Juni 2015 ini sih hal terbego yang aku lakuin
selama hidup pokoknya ini yang...
katanya gak boleh disesali
#mari disimpan dalam-dalam

#mari menjadi orang yang menyenangkan
walaupun ketika orang lain menyebalkan
ketika dia memakimu #mari berikan senyum
sedikit aja biar dia malu
kalau perlu puk puk di bahunya
hahaha boleh aku lakuin?
kasihan mungkin kamu kurang ngopi
karena kerja juga digaji tapi gak nyantai
kasihan  mungkin kurang teman haha

#mari menyelamatkan mimpi yang sudah ditulis
menyelamatkan hati yang sudah mati rasa
dan #mari melupakan hal yang gak bisa dilupakan
terus gimana Hap? Aku juga gak tau
#mari buang nomor handphonenya
tapi potonya masih ada Hap, gimana?
nah itu dia aku gak bisa buang
jadi #mari apa yang harus aku lakukan sekarang?
#mari menangis?
#mari tertawa?
#mari bahagia?
apa?
gak tau! jangan tanya lagi
melangkah Hap #mari melangkah
siapa yang tahu di depan ada tempat yang baik
untuk berhenti sejenak atau menepi sebentar
atau mungkin bisa untuk tinggal
ya ayo #mari melangkah

dan hari ini 2 Oktober
semua sudah hilang!
aku berhasil delete semuanya
yeay now I'm free and I will ...
Happy

Kamis, 25 Juni 2015

Pengejar Mimpi (bag. 3)


Salam gak puasa hehe nulis ini sambil makan mi rebus pake telor sama es susu milo (serasa di burjo hehe). Horeee gak puasa lagi dapet weeek :p eh tapi sakit deng kalo lagi halangan macam begitu. Kemarin rasanya hampir pingsan di commuter line waktu pulang kerja. Eh bentar emang bocah macem Happy udah kerja? Weeetsss udah dong. Di mana Hap? Hahaha antara mau nyombong dan punya rasa bangga (beda tipis ya ternyata) hehe.

Baiklah kali ini adalah penceritaan tentang misi mengejar mimpi kerja di perusahaan media. Sudah siap menyimak? Sini duduk samping ku biar aku ceritakan sedikit perjuanganku di tiga kota. Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.

11 November 2014
Lagi-lagi bangun siang karena sudah 13 hari jadi pengangguran hehe. Buka handphone lihat status BBM temanku (namanya Chinonk) yang update foto kartu peserta dan nomor peserta tes MDP3 Netmediatama aaak ngiri banget karena awalnya aku cuma tau ini harus daftar online dan aku kelewatan tanggalnya. Awalnya masih nyantai dan gak minat buat tanya-tanya tapi kok kok kok kok malah jadi pengen tau hehe akhirnya ngechat Chinonk juga via BBM.

Hahaha berikut chatinganku dengan Chinonk yang demen banget sama Sailormoon, dengan peran H sebagai Happy dan C sebagai Chinonk
H : "Chinonk lagi dimana?"
C : "Di Kantor Pos Bandung kahep"
H : "Nonk kok DP kamu kartu peserta tes sih ya? Itu NET. kan ya?"
C : "Iyaaa ini aku mau ikutan tes MDP3 kahep"
H : "Wah kamu lolos seleksi online ya nonk? Aku pengen tapi telat daftar euy"
C : "Eh engga kahep ini langsung dateng aja boleh kok. Sini kahep buruan"
H : "Langsung datengnya teh gimana nonk maksudnya?"
C : "Langsung dateng aja kahep, daftar nanti dikasih nomor dan kartu peserta, terus kita tes psikotes sama pengetahuan umum, malamnya pengumuman lolos atau enggaknya"
H : "Aaaaak Chinonk tapi aku baru banget bangun huhu gimana atuh, masih boleh gak ya? Keburu gak nonk, banyak banget yak pesertanya?"
C : "Coba weh dulu kahep yang penting ke sini dulu siapa tau masih bisa. Iya ini banyak banget ih pesertanya udah mau seribu kayaknya"
H : "Hanjiiir seribu haha baiklah aku siap-siap mandi nonk. Kabar-kabarin yak aku melesat ke sana. Thank you so much Chinonk. Tunggu aku pliiis"

Setelah itu gedebrak gedebruk siap-siap berangkat ke lokasi tes. Hahaha akhirnya sampai juga di masa aku bawa-bawa map cari pekerjaan. Males juga kalau berangkat sendirian akhirnya nelpon Mila buat ngajak tes bareng. Nelpon Mila, dia ngangkat juga masih dengan suara orang baru bangun tidur. "Milaaaaa bangun cepetan siap-siap ayo kita ngelamar kerja di NET. haha buruan yaaa 15 menit lagi aku samper ni aku lagi siap siap". Terus Mila cuma jawab "Apaan sih kahep ngomong apa? Eh bentar NET.? aaaaak mau iya iya nih aku siap-siap dulu yaaaa tungguin aku kahep".

Dengan motor kesayangan si Bang Bitam (Beat Hitam) aku berangkat nyamper Mila. Di tengah jalan motorku mati, baiklah ternyata habis bensin. Aku dorong untung daku adalah cewek setrong haha, lagi asik dorong motor malah hujan turun (dasar Bandung, kota hujan eh salah kota kembang tapi kenapa hujan melulu, euh). Pagi-pagi sudah dorong motor sambil ujan-ujanan haha indahnya. Akhirnya sampai di pom dengan baju lumayan ames adem dan isi bensin dengan uang seadanya haha. Setelahnya langsung ngebut ke kosan Mila. Berangkat dengan keadaan hujan, yang penting sampai lokasi tes, ya waktu itu cuma itu yang ada di pikiran kami, sebagai anak kuliah yang baru lulus dan pingin kerja.

Akhirnya sampai dan kami langsung lari-lari menuju meja pendaftaran peserta. Mila berdiri antri di depanku, Mila dapat nomor peserta 1000, lalu mbak dari NET. pun berkata ke aku "Maaf ya mbak ini nomor pesertanya sudah sampai 1000, jadi kita stop dulu nanti ada kebijakan mau dibuka lagi atau enggak". Hati aku hancuuuur men hancuuuur hahahahahahah. Terus nasibku gimana Mila? Ayo minggir dulu kahep.

Akhirnya kami duduk pinggir tembok di selasar lorong di ujung. "Anjir mil sial gini urang, kumaha atuh nya?" aku akhirnya misuh haha. "Sabar kahep pasti dibuka lagi, pasti banyak yang masih mau daftar" Kata Mila sambil ngisi form. Kampret emang temen yang satu ini aku lagi kebingungan dia udah sibuk ngisi form haha. Baiklah akhirnya aku berjaga-jaga berdiri dekat meja pendaftaran kalau-kalau pendaftaran dibuka lagi, ya semoga.

Sekitar 15 menit kemudian mbak yang tadi jaga di meja pendaftaran berdiri, aaaak langsung aku berlari kearahnya mengantri paling depan sambil tanya "Gimana mbak dibuka lagi gak?". Si mbaknya sambil senyum "Iya dibuka lagi kok, nih nomornya 1001 semoga lolos ya". Hahaha akhirnya, mungkin si mbaknya ngelihat aku buset dah ni anak ngebet banget haha, iya mbak aku emang ngebet banget aku harus lolos mbak siaaap terima kasih doanya.

Lagi asik ngisi form pendaftaran aku merasa ada yang kurang, tapi apa ya. Dan baru sadar, ya Tuhan aku lupa ngabarin sahabatku Cynthia (aka Bulma, aku lebih sering panggil dia Uni). Aku telpon "Un dimanaaaaa?". "Di kampus mbak, kenapa?". "Un maafin aku, aku lupa ngabarin kamu. Sekarang aku ada di Kantor Pos Bandung, kamu ke sini ya ada tes buat MDP3 NET. semoga masih keburu, tadi udah seribuan nomor pesertanya, aku dengar cuma sampai 1500an peserta. Kamu ke sini ya buruan, maafin banget aku lupa ngabarin huhu". "Iya gak papa ni aku siap-siap balik rumah dulu terus ke sana". "Oke un aku tunggu ya, buruan". Aku tutup telpon sambil berharap-harap cemas semoga sahabatku masih bisa ikutan tes hari ini.

Akhirnya aku, Mila, dan Chinonk tes di gelombang yang sama, sekitar jam 2 siang. Tapi hal yang paling bodoh aku lakuin adalah aku lupa bawa CV ah ini sih bodoh banget (mungkin tadi buru-buru). Gitu lah kalo gak prepare gak akan beres dan mulus kegiatannya, ah kampret. Tapi yasudahlah toh anggap aja ini pelajaran biar gak mengulangi kesalahan di masa depan. Sementara Uni akhirnya tes di jam 5 sore.


Perjuangan di Kota Bandung

Sepulangnya tes aku dan Mila makan di Kantin Mama Eha dan ketemu sama Bambang Pamungkas, itu loh kapten TimNas Indonesia, tapi gak berani minta foto cuma ngelihatin aja hehe. Setelahnya nganter Mila pulang ke kosnya, tapi tugasku belum selesai karena merasa bersalah ke Uni akhirnya jam 8 malam aku jemput Uni ke lokasi tes dan ngajak ngopi. Selamat menikmati 11 November 2014 malam hari.


Kenangan yang disimpan dalam sebuah status haha

12 November 2014
Seperti kata Chinonk bilang, malamnya langsung diumumkan hasil tesnya. Aku sama Uni siap-siap buka webnya di jam 12 malam teng haha. Daaaaan eng ing eng ternyata yang lolos adalah...... Tiara Rahayu Solihat (alias Chinonk sebagai Floor Director) dan Cynthia Mugi (alias Uni sebagai Creative) yap akhirnya mereka berdua yang lolos dan mengikuti tes tahap dua, yaitu interview dengan user masing-masing. Sementara aku sama Mila ketawa-ketawa sambil selow ya mungkin belum saatnya. Tapi kami gak berhenti berusaha kok. Di balik kegagalan akhirnya aku sama Mila sepakat untuk ikut tes lagi di Yogyakarta pada 18 November 2014. Semangat Chinonk dan Uni tes interviewnya, paginya aku masih sempat mengantar Uni ke lokasi tes. Yeay semangat sahabatku semoga ketemu lagi. Aku masih harus lanjut berjuang yaaa.

18 November 2014
Pagi ini kakiku sudah berpijak di kota istimewa, dari stasiun aku sempatkan sarapan terlebih dahulu di bubur ayam depan stasiun setelahnya aku berjalan kaki ke rumah budheku di daerah gowongan lor. Heehe enaknya menikmati hidup ini seorang diri. Aku akhirnya berjuang sendirian karena gak tau kenapa Mila gak jadi melanjutkan perjuangannya. Aku kecewa sih dikit tapi kan ya mimpi setiap orang berbeda, selamat berjuang juga Mila. 

Hari ini aku dapat temen tes, Kak Budi namanya dulu sempat kenal karena suka band yang sama, terus sok-sokan jadi anak gaul ikutan fanbase yang sama Super Cuts Jogja haha. Kak Budi ngelamar sebagai apa ya aku lupa, sementara aku masih dengan mimpiku bekerja di divisi News (melamar sebagai News Production Assistant). Adem ayem aja ikut tes karena sudah berpengalam di tes pertama waktu di Bandung *tsaaah elaaah sombong haha. Gak deng masih sempet deg-degan juga karena ternyata banyak juga yang ikut tes di Jogja.

Di detik-detik terakhir Mbak Dena (pengawas ujianku) memberitahukan pengumuman yang lumayan penting. Ternyata sistem ujiannya diubah, biasanya hasil tes tertulis langsung diumumkan malamnya tapi kali ini enggak. Masih dalam waktu yang belum ditentukan katanya, malah katanya duluan tes tertulis di Surabaya dari pada pengumuman tes Jogja. Lah aku jadi hopeless karena rencana awalku kalau di Jogja belum lolos juga aku bakal kejar mimpi ini sampai ke Surabaya. Tapi ini tes tertulis di Surabaya dimulai duluan sebelum pengumuman Jogja keluar, yah yasudahlah ini pintu mimpi terakhirku untuk kerja di NET. huhu.


jAKARTA atau yogyAKARTA?
Aku dan kak Budi selesai tes jam 8 malam karena kebagian tes yang gelombang terakhir. Ternyata melelahkan, akhirnya kak Budi mengantarku pulang ke rumah budhe. Sampai di rumah aku ngobrol sebentar dengan mas Yono (anaknya budhe, tapi aku biasa memanggilnya om). Beliau berbaik hati membelikanku nasi goreng "Melas (kasihan) banget sih kamu pi, mau kerja aja harus jauh-jauh ikut tes di Jogja. Semoga lolos ya pi biar ibu bapak juga seneng". "Iya om doain ya om aku pengen banget kerja di media om hehe, makasih om nasi gorengnya aku makan ya om". Sambil makan aku terus mengobrol dengan om Yono di malam itu.

30 November 2014
Malam di 30 November 2014 akhirnya aku lihat namaku lolos dan harus mengikuti tahap dua, sayang perjuangan kak Budi belum bisa dilanjutkan. Aku berangkat dengan dua agenda, mengikuti interview dan nyelawat om ku yang meninggal. Ingat om Yono? Iya om ku yang terakhir ngobrol dengan ku sepulang aku tes pertama. Mengejutkan aku, beliau meninggal dua minggu berselang dari pertemuan terakhirku, aku sedihnya luar biasa.

Om Yono ini orangnya baik hati sekali. Aku masih ingat saat awal-awal aku kuliah di Jogja, gimana om Yono sering anter aku waktu ospek di UGM (karena mahasiswa baru gak boleh bawa kendaraan pribadi selama ospek). Rela subuh-subuh nganter ke kampus, mulai dari Magrib sampai malam mau anter aku beli peralatan yang dibutuhkan untuk ospek dan segala macamnya. Pernah saat ospek aku bangun kesiangan dan biar gak diomelin senior aku harus bikin surat sakit dokter. Akhirnya om Yono mengantarku ke puskesmas dan nyuruh akting pura-pura sakit di depan dokter hehe, orang yang lucu. Setelah itu suratnya pun diantar ke kampus oleh om Yono dan dikasih ke kakak pembimbingku. Siangnya aku menerima sms "Tenang aja Py, semua beres sama om Yono". Om aku kangen om, baik-baik di sana ya om. Kapan-kapan kita ngobrol lagi dan makan nasi goreng bareng lagi ya om. Nanti gantian aku yang traktir :)

Sampai jumpa om ku yang baik hati dan lucu

1 Desember 2014
Kembali ke cerita perjuanganku, pagi ini aku berangkat ke lokasi tes dengan berjalan kaki. Lagi-lagi aku sangat menikmati moment ini, karena gak pernah sebelumnya aku jalan kaki kemana-mana di kota gudeg ini. Kebetulan tes interview kali ini dekat dengan rumah budheku di Hotel Phoenix Yogyakarta. Dengan setelan baju yang biasa aja (kemeja yang sering aku gunakan saat kuliah, skinny jeans kesayangan yang warnanya mulai pudar, model hijab yang itu-itu aja, dan sepatu platform songket merah yang jarang aku pakai hehe). Menunggu dengan perasaan campur aduk dak dik duk kayak suara bedug mau azan haha.

Sebelum tes dimulai ada pak Heri yang ngajak ngobrol para kandidat, berbagi cerita dan apa-apa saja yang akan dijumpai ketika menjadi pegawai NET. nanti. Beliau bilang harus show off nanti saat diwawancara, jangan malu menjunjukan bakat. Dalam hati aku tertawa keras hahaha sambil nangis juga sih "Gilaaaa gue mau nunjukin bakat apa? hahaha bakatku gak bisa ditunjukin di sembarang tempat masalahnya". Misalnya: aku doyan lari *lari dari kenyataan haha, atau enggak renang iya renang yang sering hanyut di sungai Citarum kalau lagi latihan rafting haha. "MATI GUE!".

Aku lupa berapa banyak peserta Jogja yang lolos ke tahap dua ini, sepengelihatanku masih tetap banyak haha *waswas. Sampai peserta hampir habis, aku belum juga dipanggil. Haaaaa makin jedag jedug hati ini *kaya mau diajak jalan sama abang (eh malah kemana-mana). Akhirnya namaku dipanggil sama mas yang bertugas (udah tau sekarang namanya mas Agung) hehe. Bersalaman dengan user yang akan mewawancarai aku "Siang mas, Happy namaku". "Ronny, silahkan duduk Happy". Jeng jeng jeng dan bagian yang paling menegangkan pun akhirnya dimulai.

Userku (ternyata orang Sunda) membuka arsipku dan mukanya rada kaget "Eh bentar, KTP lu alamatnya di Bekasi, kuliah di Bandung, terus lu ngapain sekarang di Jogja? Jauh banget". Hehehe "Ya ikutan tes MDP3 mas hehe". "Emang gak ikutan yang tes di Jakarta atau Bandung?". "Waktu Jakarta STL aku belum keluar, yang di Bandung ikutan tapi gak lolos, akhirnya ke sini nyoba lagi". "Haha masih semangat ya, oke deh lu boleh ceritain tentang diri lu ke gue".

Dan aku dengan senang hati menceritakan diriku *yang baik-baik aja haha. Sampai ditanya hobi "Tukang main kang". "Kemana Hap?". "Kemana ya kang, tergantung yang ngajak juga hehe". "Mapala kamu Hap?". "Cuma pura-pura pencinta alam kang hehe, baru main gunung Burangrang sama Gede aja, sama arung jeram di Citarum dan Serayu doang kang. Masih kurang banyak tempat mainnye hehe". "Asik ya main tuh, kangen gue". "Iya kang seneng aja gitu rasanya, kang Ronny mapala juga?" "Haha bukan, dulu kan gue sempet megang Jejak Petualang yaa jadi tim hore aja ikut-ikutan main". "Waah enak gitu kang hehe". Dan obrolan tentang perjalanan pun berlanjut, kang Ronny bercerita tentang kakinya yang sudah banyak memijak tempat-tempat keren, seru banget rasanya dengerin kang Ronny cerita hehe.

"Hap apa yang paling bikin lu bete?" pertanyaan lain pun akhirnya di lempar. "Waduh, apa ya kang. Paling janjian sama temen terus temennya ngaret hehe". "Terus biasanya apa yang lu lakuin?". "Hmmm ngapain ya, main hape paling atau engga baca buku". "Baca buku?". "Iya kang". "Sekarang bawa buku?". Haaa untung aja pas bawa buku haha eh tapi emang kemana-mana aku selalu bawa buku sih jaga-jaga kalo bete seketika atau gak bisa tidur dalam perjalanan. "Bawa kang, ini" sambil ngeluarin buku "Partikel" punyanya Dee Lestari yang aku simpan dalam tas. "Widiiih itu buku yang lagi rame kan, Gelombang?". "Iya kang tapi aku baru baca sampai sini, Partikel yang ke-4". "Tentang apa sih itu Hap? Ceritain dong". Haha aku piawai dalam hal bercerita (beda dikit sama bigos haha gak deng canda, serius banget sih) dengan senang hati aku bercerita tentang tetralogi Supernova dari Dee Lestari ini (awalnya 4 buku tapi serialnya ditambah jadi 6).

Sampai di bagian favorit dan tokoh andalanku "Aku mau kaya Zarah kang, dia dapet kado kamera dari seseorang yang dia gak tau siapa. Kemudian seseorang yang gak tau siapa juga ngirim hasil fotonya dan foto itu menang. Dia dapet hadiah tour ke konservasi orang utan di Kalimantan tapi dia malah gak mau pulang dan milih jadi relawan. Suatu saat ada bule yang datang ke konservasi itu dan minta Zarah buat nemenin dia hunting foto. Yang akhirnya bule itu malah nawarin Zarah buat ikut ke London dan latihan jadi fotografer wildlife. Kan jadinya Zarah bisa keliling dunia dengan bermodalkan kamera hehe". "Haha semua bisa aja terjadi Hap, pertanyaan terakhir nih, lu udah tau tugas lu ngapain aja nanti?". "Sedikit kang hehe" sekarang gantian kang Ronny yang jelasin tugas ku sebagai News Production Assistant nanti kalau beneran di terima hehe semoga aamiin. "Eh masih ada satu pertanyaan terakhir deng, siap gak lu ngerjain semua tugas sebagai News Production Assistant? Berat kan tuh tadi udah gue jelasin segala gotong-gotong nasi kotak lah hehe". "Siap kang" aku menjawab mantap semantap mantapnya mantap. "Oke Hap semoga bertemu lagi ya, sukses Hap". "Sama-sama kang sukses juga buat kang Ronny".

Penyelamatku hehe

Pulangnya aku kembali jalan kaki ke rumah budhe. Setelahnya aku ikut pengajian, dan selesai ngaji aku sempatkan bertemu dengan teman-teman dari SC Jogja yang masih ada di Jogja haha. Halo mbak Adis, Palupi, mas Uut, dan mbak Dian, sama dek Niki. Terima kasih sudah meluangkan waktu sedikit buat aku hehe. Terima kasih atas secangkir kopi dan hot chocolate nya.

Adis-Palupi-Happy-Niki-Dian-Uut

8 Desember 2014
Jam 12 malam teng aku sudah bersemangat nangkring depan komputer, nengok website NET. carrier tapi belum ada juga. Jam 3 pagi masih belum bisa tidur tapi pengumuman belum ada juga. Jam 5 pagi setelah solat Subuh pengumuman tetap belum ada. Jam 8 setelah sarapan kembali melongok tapi websitenya pun belum ada postingan baru. Jam 10 habis beresin rumah tetap belum ada guys pengumumannya haha. Jam 12 siang setelah maem siang ya Tuhan belum ada juga pengumuman finalnya huahahaha ngakak bro. Jam 3 sore setelah pulang main sama teman ternyata websitenya masih kosong melompong. Mulai frustasi dan hopeless kalau kaya gini caranya mah haha. Habis solat Magrib ngintip lagi dan masih belum ada.

Mengalihkan isi kepala yang luar biasa nyot-nyotan haha akhirnya whatsappan sama sahabatku yang lagi tinggal di Jepang, Dwi Tukul namanya haha. "Dwiiii mana nih pengumuman gue belum ada juga". Dia cuma jawab "Sabar Happyyyyy nanti juga ada udah doa aje pokoknya". "Ah gilaaaaa gue nangkring depan monitor dari semalem tapi gak ada sampe sakarang hahahaha kampreeet, eh atau lu mau coba liatin gak Wi? Gue terlalu deg degan buat lihat hahaha". "Mana sini alamatnya coba gue liatin"

"Wooooy lu bohongin gue ya? Itu udah ada kok nama lu di sana. Lu lolos Py, Happy Rizky Kurniasih kan?". "Laaaah barusan gue liat kok gak ada Wi? hhaha coba bentar gue cek lagi yaaak". Buru-buru aku membuka kembali alamat websitenya dan ternyata benar pengumuman lolos sudah ada di sana. Daaaan namaku ada di sana hahahahahahaha ya Allah ini rasanya lebih gila saat aku diputusin Gormin, saat tau aku lulus sidang. Dan sekarang aku diterima kerja di NET. Televisi masa kini yang gak hanya mengagungkan rating dan share tapi mulai mengubah haluan dengan tayangan dan konten yang berbobot. Aku Happy Rizky Kurniasih sudah diterima sebagai News Production Assistant hahaha mewek coooy meweeeeeeek haha. Free call via line si Dwi yang lagi jauh di Jepang sambil nangis-nangis hahahahaha kocak, kenapa harus Dwi duluan yang lihat bukan aku? Aneh.

Hasil perjuangan ALHAMDULIALLAH huahahahaha

Hasil final terakhir ini aku terima dengan hati yang luar biasa bahagia karena baru tahu ternyata seleksinya gila-gilaan. Jakarta hampir 3000 peserta, Bandung hampir 1500 peserta, Jogja 700 peserta, dan Surabaya 1500 peserta haha selamat menjadi yang terpilih teman-teman MDP3 Netmedia. Kalian kereeen dan luar biasa. Tapiiii namanya hidup kadang tidak sesuai dengan keinginan, dua temanku Chinonk dan Uni ternyata belum lolos. Sedih mudah-mudahan suatu saat kita bisa satu kantor ya teman-teman, pengen banget rasanya kerja bareng kalian. Sampai jumpa di puncak, eh iya kalau ada MDP4 Netmediatama jangan lupa ikut lagi selamat berjuang muaaah :*

Rumahku yang sepi ditinggal Ibu dan Bapakku pergi kerja
12.00

Sabtu, 20 Juni 2015

Pengejar Mimpi (bag. 2)


Salam dini hari dari kamarku yang mulai acak adut hehe.
Mumpung semangat nulis belum pudar mari menulis lagi. Jangan bosen-bosen kalo ada di antara temen-temen yang suka mampir ke sini hehe. Melanjutkan lagi tentang list mimpi yang sudah aku buat ya. Ini dia tentang mimpi pertamaku. Enjoy my story :)

Mimpi pertama dari list mimpi yang sudah ku buat adalah "lulus S1 tahun 2014 di bulan Agustus". Alhamdulillah terlaksana sudah walaupun sempat molor dua bulan dan resmi menyandang predikat Sarjana Sastra di bulan Oktober 2014. Ini aku jalani dengan rasa empot-empotan yang luar biasa. Terlampau ngos-ngosan menyelesaikan semuanya sendiri, terlebih 12 dari teman dekatku 9 orang sudah resmi lulus S1 haha. Antara hopeless dan ragu banget buat menyelesaikan semuanya. Tapi masih ada segelintir orang terdekat yang tanpa henti yang percaya aku pasti bisa menyelesaikan level ujian ini.

Spot favorit waktu mengerjakan skripsi (Ruang Ensiklopedi)

#28 Oktober 2014, satu hari sebelum sidang skripsi.
Segala arsip dan persyaratan sidang ku belum juga beres, sedikit panik dan bingung. Apa bisa aku selesai di waktu semepet ini? Apa iya aku fix ikut sidang besok pagi? Sudah gak sanggup untuk menduga-duga apa yang akan terjadi selanjutnya kakiku tetap mantap melangkah keluar kamar kosan.

Keluar kosan dari jam 6 pagi ternyata masih saja kurang, di awali dengan sarapan seorang diri di gerlong sambil menunggu tukang fotokopian buka. Hari ini motor kesayanganku aku tinggal di kosan khawatir hujan dan malah menghambat kegiatan finalku hari ini.

Setelah sarapan aku sudah nangkring di fotokopian langgananku di gerlong. Mulai mengeprint halaman skripsiku satu demi satu, sampai beres. Skripsi yang aku kerjakan adalah analisis buku "Republik #Jancukers" karya Sujiwo Tejo dengan menggunakan pisau analisis Sosiolinguistik. Skripsiku lumayan cukup tebal jadi lumayan memakan waktu proses print (entah kenapa printer di kosan selalu rusak saat aku mau pakai, yasudahlah namanya juga ujian). Adzan Zuhur sudah berkumandang tapi arsip ini belum juga beres dan akhirnya hujan mengguyur kota Bandung ini, hah makin lemas rasanya (karena aku gak punya payung haha bodoh).

Sekitar jam 3 sore akhirnya semua beres, ku periksa ulang satu persatu 4 rangkap skripsiku ini. Mengurutkan halamannya memeriksa segala prentilannya, dan aku katakan pada diriku "baiklah semua sudah siap". Berbekal semangat yang masih tersisa aku berlari ke fakultasku yang jaraknya lumayan jauh dari gerlong (dengan medan menanjak yang panjang haha, maklum dataran tinggi, ditambah hujan dengan intensitas lumayan. Ah).

Akhirnya sampai di fakultas, melengkapi tanda tangan dosen pembimbing (Pak Dadang dan Pak Encep) gak ada hambatan apapun *Alhamdulillah. Setelahnya menemui staff jurusan untuk mengumpulkan segala arsip dan persyaratan. Di sana ada Pak Wawan dan Pak Aef yang tersenyum ramah (rasa panikku berkurang sedikit). "Halo Happy kok  baru nongol? Yuk sini yuk kumpul arsip dulu" Pak Aef menyapaku. "Aaaak bapak aku panik nih, ini baru beres semua pak, ayok pak urutin satu-satu ya pak syarat sidang aku" aku sedikit berteriak karena cemas huhu. "Udah tenang aja, saya tunggu sampai semua beres, sampai semua siap. Hari ini jurusan buka 24 jam hehe. Mana sini yuk saya sebutin kamu urutin ya Hap" Pak Aef memanduku. "Siap pak hehe" aku sigap menanggapinya.

Akhirnya urusan yang hardfile (arsip kertas) sudah beres sekarang saatnya mengurus yang softfile. Masih disertai rasa panik karena gak ngerti cara ngburn file ke CD haha. Saat keluar ruang jurusan melihat ada Satria, Aef, dan Ikhsan. Dengan berlari kecil aku menghampiri mereka dan sambil berteriak memanggilnya. "Bang Saaaat (panggilan Satria) hehe aku belum ngeburn file ke CD pangtolonginlah" aku minta tolong ke Satria. "Ini aku juga masih ngeburn nih, Ikhsan yang ngeburn-in hehe" Satria ngeles aja huuuw. Aku akhirnya beralih ke Ikhsan "Saaaan mauuu dong diburn ke CD file aku ya ya ya ya? pliiiis hehe". "Iya boleh sini siapin CD sama file-filenya ntar langsung aku burn" Ikhsan mau nolongin aku yesss.

Sambil nyambi nunggu Ikhsan ngeburn fileku, aku sama Aef ngisi biodata alumni di komputer lobby fakultas. Kami berdua sama-sama gak ngerti haha yaudahlah coba-coba aja yang penting ngisi dulu katanya haha. Entahlah itu terinput atau engga yang penting udah megang-megang komputer dan sok-sokan ngetik haha.

Akhirnya semua bereeeeees yeeees Alhamdulillah. Semua bubar kecuali aku sama Bang Sat. Kita berdua masuk lagi ke jurusan, ada Pak Wawan di sana. Karena otak kami berdua lagi melayang-layang akhirnya memutuskan untuk ngobrol sejenak sama Pak Wawan (padahal besok sidang skripsi haha). Lumayan bisa haha hehe sama Pak Wawan cerita-cerita tentang sidang yang lalu-lalu. Terima kasih Pak Wawan atas tawa di senja harinya. Sudah mau magrib mari pulang istirahat isi energi dulu.

Skripsiku :D

#29 Oktober 2015, hari persidangan.
Malamnya aku menginap di kosan Dian, alasan terbesar adalah karena kalau pulang kos sendiri takut gak kebangun (haha semua tau Happy tukang tidur). Gak pake ngobrol kami langsung bobo pokoknya setelah makan ayam bakar bang Joni (kangen ih, kangen ayamnya ya bukan kangen bang Joninya hehe).

Bobo sama Dian *kangen :(

Paginya kami garanggusuh hahah ribeeeet plus nervous pisan ya Allah. Setelah sarapan akhirnya kami berangkat ke kampus. Paginya kami dikumpulkan dan diberikan arahan tata cara mengikuti persidangan sekalian diberitahu siapa saja pengujinya. Seingatku penguji aku dan Dian sama deh (haha sotoy lupa-lupa inget). Aku diuji oleh Pak Mahmud, Bu Sri, dan Pak Andoyo.

Ujiannya lumayan menegangkan dan termasuk yang memakan durasi lumayan lama hehe. Ngapain aja aku di dalam? Sedikit dibantai, diberi masukan, dikritik, dan disuruh untuk merevisi. Baiklah aku keluar ruangan dengan "merasa tau salahku dimana, kurangku dimana pada karya ilmiah ku ini" terus minum nescafe latte yang udah aku bekal haha. Nikmatnya hidup ini ngopi sambil nunggu hasil yudisium! haha.

Lagi nyantai sambil menyemangati teman-teman yang belum disidang, tiba-tiba Dian ngasih tau aku kalau ada anak SMA yang lagi tour di UPI. Awalnya males banget nanggepinnya.
"Terus urusannya sama aku apa Diaaan?" aku males nanggepin.
"Itu ih anak SMA nya dari Bekasi, kamu kan dari Bekasi mbak Epiii" Dian ngomong geje lagi.
"Ya terus kenapa kalo aku dari Bekasi juga? haaa?" makin males nanggepinnya.
"Itu anak SMA nya dari SMA Bani Saleh Bekasi ih mbak" Dian makin jadi ngomong geje nya.
"Eh bentar... serius SMA Bani Saleh? Itu kan sekolah akuuuuu!!" mulai histeris, aku yang geje sekarang.
"Nah makanya aku kasih tau kamu, gih sana siapa tau ada guru kamu mbak" Dian ngomporin.
"Aaaaak serius? Aku cari dulu Diaaaan. Thank youuuuuu" ngomong ke Dian sambil lari arah lobby fakultas haha.

Jeng jeng jeng saat sampai di lobby fakultas siapa coba yang aku temui? Guru Pembimbing OSIS waktu aku sekolah! Haha ada Pak Slamet itu guru kesayangankuuuuuu. Ini ajaib banget ini kejutan banget. Kok bisa-bisanya Allah hadirkan orang yang istimewa di hari sidangku? Luar biasa kan emang nikmat Allah itu, Allah tau aku butuh penyemangat. Aku berteriak memanggilnya "Pak Slameeeeeeeeet" sambil menghampiri dan mencium tangan guru idolaku ini hehe.

"Bapaaaak kok bisa ada di sini?" aku bertanya ke Pak Slamet.
"Happy? Kok rapi banget kamu? Tumben?" baiklah Pak Slamet biasanya ngeliat aku berantakan waktu sekolah SMA dulu hehe.
Akhirnya kami ngobrol ke sana ke mari, entahlah berapa lama yang jelas aku merasa lama sekali mengobrol dengan beliau. Ngobrol tentang sekolahku, tentang guru-guruku, tentang impian beliau, tentang impianku juga, ditutup dengan saling mendoakan. Ya Tuhan ini seribu kali lebih membahagiakan ketika aku tau aku lulus ujian sidang hehe. Terima kasih Tuhanku.

"Happy sekarang sudah berubah ya? Sudah dewasa, sudah bisa pakai rok, sudah dandan" Pak Slamet ngeh melihat penampilanku hari ini.
"Ah bapak lagi beruntung aja nih ketemunya pas saya abis sidang untung gak ketemu saya setelan baju kuliah pak. Duh jangan deh pak nanti bapak malu muridnya masih gembel nih hehe"
"Masa sih? haha kamu nih tapi omongan masih kaya dulu ya slengean, kurangin lah Hap biar siap dilamar" Pak Slamet mulai berpetuah.
"Haha katanya nyuruh S2 pak? S2 aja dulu lah ya pak, doain lho pak biar manjur hehe" Happy ngemis minta didoain.

Lagi asik ngobrol segerombolan anak SMA nyamperin kami sambil menggoda "Ciyeeee Pak Slamet ciyeeee ditinggal sebentar aja udah dapet anak kuliahan aja ahahaha" mereka cekikikan. Hihi anak SMA yang lucu. "Tuh Hap dulu itu kamu, Memel, Ai, Maey, Nela, Nisa ya centil-centilnya kaya gitu itu haha" Pak Slamet kembali mengingat tingkahku dan teman-teman di masa sekolah dulu.

Gak lama berselang datang guru-guru yang lain (masih guruku yang dulu). Aku salimi mereka satu persatu Alhamdulillah masih pada saling mengingat. Semua mendoakan agar aku lulus dengan nilai terbaik dan sukses setelahnya. Aamiin betapa berharganya doa dari guru-guruku ini Tuhan, terima kasih. Akhirnya dengan enggan Pak Slamet berpamitan untuk kembali pulang ke Bekasi, hah berat sekali melepasnya. Rasanya ingin sekadar mengajaknya makan siang, suatu saat ya Pak saya traktir bapak makan :p

Kembali ke area persidangan dengan bibir yang terus tersenyum hihi betapa indahnya hari ini ya Allah. Dan akhirnya jam 4 sore yudisium diumumkan. Sedikit senang dan banyak sedihnya karena aku lulus tapi kurang memuaskan padahal sudah menjanjikan cumlaude ke ibu bapak. IPK ku nyariiiiiiis haha hanya berhenti di 3.48 haha yasudahlah itu yang terbaik. Maaf ya Bu dan Pak ku yang ku sayaaaang :*

Teman-teman (pendidikan & non kependidikan) Bahasa Indonesia yang sidang bareng
Kelas Linguistik (kloter terakhir yang wisuda tahun 2014 haha akhirnya)


Setelah selesai semua ujian ini kebahagiaan lain pun datang menghampiri, dua sahabatku di alam liar akhirnya datang juga. Membawa toga-togaan, selendang (padahal gak cumlaude hehe) dan balon warna-warni. Cihuuuuuy. Terima kasih Bul Brothers kalian membuat hidupku sempurnaaaa :*


Bul Brothers
Cynthia - Happy - Nadia
Trio Bul Bul
Fly to the moon guys :D

Ditutup dengan lompatan dengan tujuan pendaratan negara Jepang hehe. Suatu saat kaki-kaki kami yang jebrag pasti menapak di negaranya Miyabi #eh. Haha itulah mereka yang selalu ada saat aku butuh, saat kacamataku patah Nabul berbaik hati selalu menggandeng tanganku agar tak terjatuh atau menabrak, saat hatiku patah Bulma selalu menggandeng hatiku agar terus membukanya karena suatu saat ada seseorang yang baru masuk ke dalam hatiku hihi. Mereka umurnya satu tahun di bawahku tapi mereka kadang lebih dewasa haha. Mereka suka geleuh kalau aku bilang sayang mereka jadi pertemanan kami ini benar-benar gak romantis *maapin yak. Eh tapi beneran sayang ketang mewehehe :p

Beralih dari dua sahabatku di alam liar ada Dian dan Chika (temen perjuanganku yang terakhir) haha kami bertiga ini kloter terakhir yang lulus sidang. 7 teman kami yang lain sudah lulus duluan *kalian tega ninggalin aku, Dian, dan Chika ya paraaah abis. Hai Dian dan Chika terima kasih air mata terharunya saat pengumuman Yudisium hehe. I love you both :*

Happy - Dian - Chika

Diondut - Oneng - Pynyol

Dan tanpa melupakan jasa adik-adikku yang manis manja karena sudah memberikan tumpangan kamar kosan selama aku skripsian. Halo para penghuni apartemen 16B (bener gak tuh namanya? sotoynya kumat haha) terima kasih banget ngasih air, ngasih kasur, dan ngasih makanan ke aku. Kalian da best pisan jadi adik teh muah :*

Bareng penghuni apartemen 16B
Aaaaaak dedek-dedek gemesssshhh :D

Tuhan terima kasih ya ini luar biasa, cobaan yang Engkau hadirkan juga luar biasa. Tapi Engkau tahu aku kuat kan makanya dikasih cobaan. Nih aku kuat Tuhan hehe. Tuhan titip rindu ya untuk dia yang terpisah denganku ratusan kilometer :p